Bagi non-pengembang, AI bisa tampak sulit dipahami. Pikiran tentang membuat prompt AI bisa membuat kita merinding, terutama ketika kita dibombardir dengan contoh dan teknik yang rumit. Membuat prompt untuk berbagai agen? Membuat prompt berantai? Membuat prompt ReAct? Kedengarannya sangat mirip kursus Dasar-Dasar Sains Komputer yang gagal kita lalui saat kuliah.
Namun, menurut Ethan DeWaal, Manajer Program AI Asana, prompt AI tidak harus rumit. Sebaliknya, DeWaal mengatakan untuk membayangkan AI seperti anjing golden retriever: “AI ingin menyenangkan Anda, tetapi Anda harus spesifik tentang apa yang Anda inginkan.”
Dan spesifik tidak harus rumit. Anda hanya perlu empat kalimat sederhana.
Ketika orang mulai menggunakan model bahasa besar (misalnya Chat GPT), mereka sering mencoba perintah sederhana terlebih dahulu—bahkan untuk tugas-tugas besar, seperti menulis postingan blog atau membuat brief. “Ini seperti mengejutkan pasangan Anda dengan berita bahwa Anda mendapat tawaran kerja yang berjarak 3.000 mil,” kata DeWaal. “Tanpa info awal atau latar belakang, mereka benar-benar kaget.”
Sama seperti pasangan Anda, AI membutuhkan konteks sehingga tahu cara bereaksi. Kerangka kerja 4 kalimat ini membantu Anda memberikan konteks tersebut.
Prompt DeWaal dibagi menjadi empat komponen dasar: persona, gol, tugas, dan konteks. Anda dapat menggunakan akronim PGTK untuk membantu Anda mengingat. Untuk mayoritas prompt, Anda hanya perlu satu atau dua kalimat di setiap komponen kerangka kerja:
Persona: “Anda adalah ahli di _____”
Gol: “Gol Anda adalah _____”
Tugas: “Tugas Anda adalah _____”
Konteks: “Ini semua konteks yang Anda butuhkan” (pikirkan tentang format yang diharapkan, hal-hal yang harus dihindari, hal-hal yang harus disorot, dll.)
Dan apa hal terbaik tentang kerangka kerja prompt ini? Anda dapat menggunakannya untuk apa saja, mulai dari pembuatan konten hingga riset. Berikut beberapa contoh untuk memulai:
Bayangkan Anda adalah manajer layanan pelanggan yang menggunakan AI untuk membantu mempersiapkan panggilan. Berikut cara menerapkan kerangka kerja 4 langkah ini:
Persona: “Anda adalah ahli untuk kesuksesan pelanggan.”
Gol: “Gol Anda adalah membantu manajer layanan pelanggan Asana mempersiapkan panggilan telepon.”
Tugas: “Tugas Anda adalah meneliti orang & perusahaan yang mereka temui, menggunakan plugin Cari dengan Bing.”
Konteks: “Tanggapan Anda harus menyoroti berita terbaru tentang pelanggan yang harus diketahui manajer layanan pelanggan, beberapa pertanyaan bagus untuk diajukan mengenai potensi ekspansi, dan memberikan detail yang akan membantu manajer layanan pelanggan dalam panggilan telepon mereka.”
Bayangkan Anda adalah pemasar yang menggunakan AI untuk menyusun brief untuk kampanye Anda yang akan datang. Berikut cara menyesuaikan kerangka kerja agar sejalan dengan kebutuhan Anda:
Persona: Anda adalah ahli strategi pemasaran yang berpengalaman.
Gol: Gol Anda adalah membantu pemasar menyiapkan brief kampanye yang komprehensif dan menarik untuk inisiatif pemasaran mereka.
Tugas: Tugas Anda adalah menyediakan kerangka kerja terperinci dan petunjuk untuk memandu pemasar melalui proses pembuatan brief kampanye yang menyeluruh. Brief harus mencakup elemen-elemen penting seperti audiens target, tujuan, perpesanan, kanal, dan metrik keberhasilan.
Konteks: Tanggapan Anda harus mencakup petunjuk dan pertanyaan yang mendorong pemasar untuk melakukan penelitian menyeluruh tentang audiens target mereka, menentukan tujuan yang jelas dan terukur, membuat pesan sentral yang menarik dan mendukung pilar perpesanan, mengidentifikasi kanal dan taktik paling efektif untuk menjangkau audiens mereka, menguraikan rencana konten, dan menetapkan indikator kinerja utama (KPI) untuk mengukur keberhasilan.
Dengan membuat prompt, beberapa strategi sederhana bisa secara signifikan meningkatkan kualitas output. "Anda tidak harus menjadi genius dalam membuat prompt," kata DeWaal. "Anda hanya perlu melakukan beberapa hal."
Contoh adalah alat pengajaran yang hebat, terutama bagi AI. Contoh memberi tahu AI persis apa yang Anda mau sehingga berkemungkinan besar menciptakan hasil yang berkualitas.
Jika Anda membuat konten dengan AI (seperti blog, siaran pers, atau email), gunakan karya yang ada sebagai contoh. Tambahkan ke bagian konteks prompt Anda, dan beri tanda kutip di sekitarnya. Di depan contoh tersebut, beri tahu AI seperti "inilah templat yang saya ingin Anda ikuti." Ini memberi model gambaran yang lebih baik tentang gaya, panjang, dan format yang Anda inginkan.
Memberikan umpan balik adalah bagian penting dari proses ini. "Apa pun insting Anda, ikuti saja," kata DeWaal. Di awal-awal, merasa sangat terkejut terhadap apa yang dihasilkan AI adalah hal yang normal. Anda mungkin takjub, atau hasilnya mungkin tampak terlalu panjang, terlalu robotik, atau terlalu formal.
Apa pun persepsi Anda, langsung sampaikan ke model AI. "Di sinilah Anda dapat mulai mengubah, mengedit, dan memberikan konteks tambahan," kata DeWaal.
Solusinya biasanya jauh lebih sederhana dari yang Anda pikirkan. Alih-alih mencoba membuat prompt yang sempurna, cobalah mendeskripsikan masalah yang Anda alami dan apa yang Anda mau. "Saya punya masalah. Saya terhambat selama tiga hari karena tidak tahu cara menggunakan AI," ujar DeWaal. “Lalu, saya kembali dan menjelaskan masalahnya dengan lebih jelas, dan berhasil.”
Jika AI tidak memberikan hasil yang diinginkan, luangkan waktu sejenak dan coba sampaikan langsung. Katakan "ini yang saya butuhkan dari Anda karena Anda tidak melakukannya."
Tidak semua model AI itu sama. "Alasan nomor satu mengapa orang punya pengalaman buruk dengan AI adalah mereka menggunakan versi lawas," kata DeWaal. Alih-alih puas dengan sesuatu seperti Chat GPT 3.5, cobalah gunakan model dengan kualitas yang sama (atau lebih baik) seperti Chat GPT 4.
AI mendapat banyak sorotan, tetapi layak untuk dipelajari. Menurut sebuah penelitian terbaru dari Boston Consultant Group dan Harvard Business School, menggunakan AI menghasilkan peningkatan kinerja yang terukur. Dalam studi tersebut, konsultan dengan akses AI menyelesaikan tugas 12% lebih banyak dan menyelesaikan 25% lebih cepat. Dan bagian terbaiknya? Pekerjaan mereka dinilai memiliki kualitas lebih tinggi 40% lebih oleh para evaluator manusia.
Dengan beberapa menit membaca, Anda dapat mulai bermitra dengan AI guna menghasilkan pekerjaan yang lebih baik dan lebih cepat. Diri Anda di masa depan akan berterima kasih.